Doppelganger : 6 - Ekskul Apa?

Note: sorry for; Nathanael, Phillip, Riyo Nur Fajri, Muh. Farhan Laksono, serta adeknya Nadia, nama kalian kupinjem buat kelengkapan tokoh #GaJagoBikinNamaTokoh



"Kamu ekskul apa, Farhan?" Tanya Raya sambil bergelantungan di pohon.

"Eh? Aku belum ikut ekskul." Jawabku sekenanya. Phil dan Nathan mulai nampak senang.

"Ikut basket saja! Nathanael Yabes yang kece badai ini bisa membantumu disana!" Celoteh Nathan sambil berpose seperti seorang ksatria yang ingin berubah. Semua menanggapi celotehannya dengan cara yang sama, yaitu memutar bola mata sambil mendesah 'agh'

"Phillip Manuel disini juga bisa mengajari mu!" Kata Phil sambil menepuk-nepuk dada. Ray menepuk dahinya sendiri.

"Ah, aku lebih suka ekskul yang tidak grasak-grusuk seperti itu," kataku sendiri ketus. Sedetik kemudian aku menyadari kalau aku mulai berbicara dengan nada menyebalkan. Sial.

"Mungkin,.. Kau mau satu ekskul dengan Nadia?" Tanya Nadine dengan nada ceria.

"Oh iya, Nadia ikut ekskul drama ya? Boleh juga tuh." Kata Andre yang akhirnya menyelesaikan makan siangnya.

"Tapi sepertinya dia tidak bisa berlakon," gelak Ray dengan mengayunkan kedua kakinya.

"Ah, ikut ekskulku saja, ini bukan ekskul sih, bisa dibilang club. Tapi ini tidak seperti ekskul, soalnya  ekskul biasanya ada nilainya, tapi ekskul ini--madsudku club ini tidak pakai nilai, tapi----"

"CEPATLAH DAN JANGAN BERTELE-TELE!!!" Seru Ray dan Nadine bersamaan. Phil dan Nathan malah sudah mempersiapkan tinjunya diatas kepala Andre.

"Oke oke, ehm. Farhan, ikutlah Klub Majalah Sekolah!"

Majalah sekolah?? Kenapa??

"Oh, benar juga. Farhan bisa jadi ilustrator disana!" Kata Nadine sambil meletakan tinjunya diatas telepak tangannya yang satu lagi.

"Emang dia bisa gambar?" Tanya Ray. Anehnya, dia bilang begitu tanpa membuatku merasa tersinggung. Tanpa perlu aba-aba, Andre mengambil buku sketsaku dan membukanya tanpa izin. Phil, Nadine, dan Nathan segera mengerubunginya seperti lalat. Hanya Ray yang nampak tertarik dengan melihatnya dari atas pohon.

"Hei, hei,..!!!" Kataku denga nada kesal. Tiba-tiba, mereka tertegun.

"Hei hei,.." Kata Phil.

"Ini bukannya,..." Lanjut Nathan.

"Si Ray??" Lanjut Andre sambil memperlihatkan gambar gadis berambut sebahu pada Raya. Raya saja terkejut. Apalagi aku!

"Woow! Itu benran aku? Keren banget!" Puji Raya sambil menganga.

"Rambutnya beda sih, tapi dari senyumnya yang tengil, hanrusnya itu kam-- hei, kenapa aku jaci dilempari ranting? Hei hei,.. Aw!" Kata Phil disertai lemparan ranting dari Raya.

"Aku enggak tengil kok!" Kata Ray dengan mulut masygul.

"Eh, itu,... Ehm,...bukannya habis jam pelajaran kedua itu ada demos ekskul?" Kata Nadine malu-malu. Rambutnya sudah entah kapan tergerai kembali.

"Eh??? Iya apa?" Tanya Ray langsung melompat turun dari pohon.

"Bukannya pas habis jam istirahat kedua?" Tanya Nathan. Nadia(alias Nadine) menggeleng.

"Aku baru inget. Tadi pagi, kakak OSIS kita, Kak Riyo, bilang ke aku. Jam pulangnya entar jadi keundur kalau dipakai untuk demos. Jamnya di majuin. Emang pada belum liat grup?"

"Lobet," jawab Andre dan Nathan.

"Ga ada paketan," jawab Phil datar.

"Males pegang hape, " jawab Ray sambil cengengesan.

"Raya!! Tuh, benerkan kataku, dia makan disini lagi," kata kakak kelas dengan baju hitam-hitam kepada temannya yang memakai pakaian yang sama.

"Eh, kita tampilnya dicepetin?" Tanya Ray. Kakak kelasnya mengangguk.

"Kamu cepetan ganti seragam. Yang lain, yang ikut demos ataupun yang osis, cepat ganti baju dan kumpul di aula ya," kata kakak kelas. Semuapun bubar dengan membawa kotak makannya masing-masing, kecuali Andre.

"Kau enggak pergi?" Tanyaku. Oke, sekarang aku terlihat seperti mengusirnya.

"Enggak. Aku kan cuman ikut klub majalah bagian cerita. Aku enggak ikut acara begituan," jawabnya. Aku ber ooooh ria.

"Heeem,... Sambil nunggu yang lain, kita jajan yuk!" Ajak Andre sambil menarik lenganku kearah kantin.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu 'Hitorinbo Envy' - Hatsune Miku