Doppelganger : 4 - Pak 'Gaul' & Pelajaran Ilmu (Pengetahuan) Alam

Hai~! sudah lama banget ya, aku ga update lagi cerita Doppelganger! untuk kalian para pembaca diluar sana, aku suguhkan cerita Doppelganger ini. Happy Reading~!
baca kisah Andre & Farhan sebelumnya di disini ya!





Teet~ Teet~ bel masuk berbunyi. aku pun kembali duduk di kursiku. selalu di pojok. berbeda dengan Andre yang kelihatannya amat berusaha & bersikeras agar bisa duduk dengan Ray yang duduk di barisan depan.

seorang pria paruh baya masuk dengan penuh semangat. dari kelihatannya, ia nampak masih muda. mungkin baru berkepala tiga.

"halo! selamat pagi, anak-anak!" sapanya ramah. kami membalasnya. aku hanya diam saja & terus memperhatikan gerak-gerik guru baruku itu. dengan jelas, aku bisa mendengar Andre menjawab salam pak guru dengan lantang.

"kok masih ada yang diam??? kenapa nih? eits! jangan ada yang jawab dulu! bapak jago ngeramal, lho! walah, walah?? kok malah ada yang cekikikan?? hei, hei. walau tampang bapak begini, bapak ini bener-bener bisa ngeramal! Su-Er!" ujarnya dengan mimik lucu dengan mengancungkan jari tengah & jari telunjuknya. sontak saja, seluruh kelas tertawa dibuatnya, kecuali aku, tentu saja. walau begitu, tetap saja aku tak bisa mengelak saat aku tersenyum tipis. ada seorang bapak-bapak bicara dengan bahasa anak jaman sekarang, siapa yang tak menganggapnya lucu?

"liat nih! bapak tutup mata pake dasi & duduk rapi di kursi bapak. coba, kalian ada yang ngomong atau mengobrol, pasti bapak tahu orangnya yang mana! percaya ga??" tanyanya ke anak-anak muridnya. anak muridnya malah saling pandang dengan teman sebangkunya, kecuali aku tentu. aku duduk sendiri.

"bapak! tutupnya pake dasi sekolah saya dong! biar adil. setuju enggak teman-teman?" tantang Raya ke pak guru kami. sontak saja, semua anak-anak menyambut usul tersebut dengan ramai. anehnya, kali ini Andre & kawan-kawan lainnya malah mencoba agar pak guru tak menggunakan dasi milik Ray.

"oke! kalau kamu mau, kamu yang ikat deh, biar adil kalau bapak tak mengintip!" tantang pak guru balik. Ray tersenyum simpul, Andre menepuk jidat.

> > >

sesaat hening. Pak guru masih tak menunjukkan tanda-tanda kalau pak guru mendengar apapun.
well,
SESAAT saja.

"AHA! kamu! ya, kamu! di barisan ke dua dari pintu & 3 dari depan!!! kamu pasti habis mengobrol dengan temanmu!" seru pak guru seraya menggebrak meja. aku hampir berfikir kalau aku akan terkena serangan jantung.

"wah, bapak hebat!" ujar si anak tersebut sambil bertepuk tangan.

"KAMU YANG DUDUK DI KURSI DEPAN SAYA, ANAK PEREMPUAN YANG TADI MEMINJAMKAN DASI, DARI TADI CEKIKIKAN!!!" seru pak guru bersemangat. Ray malah tertawa Hebat.

"kamu yang duduk di pojok!!! yang saudara kembarnya anak ini!" serunya menunjukku lalu menunjuk Andre.

"kamu dari tadi memancarkan aura aneh. kamu sedang melamun, ya??" goda pak guru. aku melotot. kok bisa?? pikirku.

"nah sekarang kalian percayakan?? nah, bapak akan kembalikan dasi ini- lho,lho?? kok pada ketawa?? kenapa emangnya?? hei hei, kok malah ter- YA AMPUUUUN!" seru pak guru.

sontak saja seluruh anak tertawa, ternyata dasi yang disiapkan dari Raya adalah dasi jebakan!!! di sekeliling mata pak guru ada noda hitam layak panda.

"Raya! kamu jahil!!" omel Andre. tak disangka-sangka, pak guru malah,...
tertawa!

"bagus kamu, nona muda, tapi tak segesit diriku. silahkan melihat punggungmu sendiri, nona." godanya sambil mengelap matanya dengan tisu. Ray terpana. di punggungnya terdapat post-it yang bertuliskan

kamu kurang gesit

semua terpana. pak guru hanya tersenyum.

"itu belum apa-apa," ujarnya memetikkan jari & mengeluarkan api. aku makin melongo.

"semua ini akan bapak ajarkan pada pelajaran IPA bapak. ini semua hanya trik sains. ini hanya trik yang mudah, karena segala sesuatu pasti ada alasannya. well, mari kita mulai pelajaran kali ini dengan perkenalan diri yang simpel," ujarnya.

"selamat datang di Stupa Aksara School, & nama bapak adalah Pak Hisyam." ujarnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu 'Hitorinbo Envy' - Hatsune Miku