Dari Mata - SongFict #Cerpen
Karena apa yang kurasa ini tak biasa
Jika benar ini cinta, mulai dari mana?
Dari mana?
Jaz - Dari Mata
Aku adalah seorang siswi pindahan. Semuanya baru disini. Seragam baru. Lingkungan baru. Kelas baru. Rumah baru. Dan tentunya----
Teman baru.
Berkenalan dengan orang satu. Lalu pindah ke orang dua. Lalu ke orang tiga. Tunggu, siapa tadi nama orang satu? Ahh.
Kulihat kearah kelas ujung, yaitu kelas kakak kelasku. Satu orang menarik perhatianku. Yang berkacamata dan bertubuh mungil.
matamu melemahkanku
saat pertama kali kulihatmu
Sadar diperhatikan, orang yang kutatap mendelik kearahku. Kami saling tatap menatap selama beberapa detik.
Entah mengapa,... Ada perasaan aneh saat aku melihatnya? Ada sesuatu dari dalam dadaku,...
dan jujur, ku tak pernah merasa
ku tak pernah merasa begini,...
Aku berjalan pulang sekolah. Aahh, pulang sekolah itu selalu capek. CA-PEK! Untung saj aaku hari ini sedang pulang cepat, jadinya aku langsung berjalan pulang--- eh, rumahku kearah sini kan?
Entah kenapa, pikiranku terus mengalir kepada wajah anak yang kulihat tadi pagi. Siapa dia? Sampai-sampai aku memikirkannya sedemikian rupa?
Entah kenapa, pikiranku terus mengalir kepada wajah anak yang kulihat tadi pagi. Siapa dia? Sampai-sampai aku memikirkannya sedemikian rupa?
oh inikah cinta
pandangan yang pertama?
karena apa yang kurasa ini tak biasa?
Sret. Panjang umur, anak yang sedang kupikirkan lewat. Tepat disampingku dengan sepeda BMX silver-nya. Entah karena apa pula, anak itu terjatuh dari sepedanya saat ingin berbelok. Mungkin remnya rusak. Tapi--
Ah! Hei!!
Mengapa kakiku melangkah mendekatinya??!!
"Kamu enggak apa-apa?" tanyaku padanya. Anak ini membetulkan posisi kacamatanya dan segera bangkit.
"Iya enggak apa-apa,.." katanya. Manik cokelat tuanya menatap mata milikku. Aku sendiri masih terdiam hingga akhirnya dia mengucapkan terima kasih.
jika benar ini cinta, mulai dari mana?
oh dari mana?
"Siapa namamu?"
"Hasan. Kamu?" jawabnya sambil menenteng sepedanya dan berjalan. Aku bisa merasakan wajahku mulai merah padam.
"Renata."
"Kamu kelas berapa?" tanyaku lagi. Sial, matanya benar-benar mengalihkan pikiranku.
"Aku kelas X-X," jawabnya enteng disertai senyuman tipis. Ahh, tadi matanya, sekarang senyumnya. Aku ini kenapa sih?!
"Ohh, kau kakak kelas ya? Kupanggil apa? Kak Hasan?" tanyaku. Hasan menggeleng.
"Panggil aku Hasan aja," katanya lagi.
"Rumahku disini," kataku sambil mendekati pintu pagar. Hasan menatap pagar rumahku tanpa bicara banyak.
"Mau mampir?" tanyaku. Dia menggeleng.
"Ga usah, aku duluan ya Nat," katanya sambil naik keatas sepedanya dan kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Aku masih terdiam di pintu pagar.
' Tunggu dulu, tadi itu dia nganter aku pulang?!! ' Batinku.
dari matamu, matamu
kumulai jatuh cinta
ku melihat, melihat
ada bayangan
"Kamu kelas berapa?" tanyaku lagi. Sial, matanya benar-benar mengalihkan pikiranku.
"Aku kelas X-X," jawabnya enteng disertai senyuman tipis. Ahh, tadi matanya, sekarang senyumnya. Aku ini kenapa sih?!
"Ohh, kau kakak kelas ya? Kupanggil apa? Kak Hasan?" tanyaku. Hasan menggeleng.
"Panggil aku Hasan aja," katanya lagi.
Dari mata, kau buatku jatuh
jatuh terus jatuh
ke hati,...
"Rumahku disini," kataku sambil mendekati pintu pagar. Hasan menatap pagar rumahku tanpa bicara banyak.
"Mau mampir?" tanyaku. Dia menggeleng.
"Ga usah, aku duluan ya Nat," katanya sambil naik keatas sepedanya dan kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Aku masih terdiam di pintu pagar.
' Tunggu dulu, tadi itu dia nganter aku pulang?!! ' Batinku.
"Renata ya,....." batin Hasan sambil mengayuh sepedanya pelan.
"Besok pulang bareng lagi ah,"
Komentar
Posting Komentar