Future Keo-Seb-Ibby #K0101
Keo melangkah setengah berlari kearah luar Visipar. Tasnya masih berada dipunggung, lengkap dengan Jaket marun yang menyelimuti kaus abu-abunya yang basah oleh keringat. Ia ada janji dengan Formasi 8 selesai jam kuliahnya. Ingin ketemu bertemu setelah semua orang sibuk kuliah. Apalagi jadwalnya berbeda-beda. Sebanana-Keo kuliah pagi, Noaki-Toby-Wamena kuliah sore, 3 lainnya sudah pindah ke rumah kost agar dekat dengan universitas masing-masing. Acara bertemu sekarang jadi 2 minggu sekali, atau bahkan sebulan. Kadang yang datang hanya berempat atau berlima. Ngobrol atau diskusi digantikan oleh social media. Ini percakapan mereka terakhir di group chat mereka,...
Sebanana : Eh, kita kumpul yuk?
Ajeng : eh, tapi aku ada jadwalku padat untuk Senin sampai Rabu,... *sad.emo*
Noaki : Aku juga sama,...
Toby : aku lagi senggang sih, tapi aku biasanya manggung di cafe. Gimana dong?
Keo : Toby, ijin enggak manggung aja dong,... aku kangen pengen ketemu Noa sama kalian,....
Sebanana : NOA sama kalian??? Yakin tuh?
Lady : Paling pengennya ketemu sama Noa doang,...
Lady : Tapi aku juga sama kayak Toby, senggang juga.
(Timika M dan Wamena M bergabung dengan obrolan)
Timika : Aku bisa kalau ketemu kok, asal jangan minggu ini. Sabtunya aku bisa. Wamena?
Wamena : aku sama dengan Timika
Sebanana : Gimana? Sabtu ini bisa ga? Please,... aku pengen ketemu,... *Sad.emo*
Ajeng : Iya, trus kita ajak juga selain anggota formasi 8 *happy.face*
Sebanana : Tidak Ajeng. Tidak. Nata terlalu sibuk dengan TRICK dari pada dengan kita,... -_-
Ajeng : Huuu,... sok tahu saja kamu terus!
Lady : tapi aku nanti ke tempat Bunda Aya ya, Kangen-kangenan, dan nyomot kue dari sana,....
Sebanana : ...., dan bawa ketan sarikaya? No. Kue pisang-cokelat baru boleh,....
Wamena : begitu saja! kita kumpul di bale-nya Seb! eh,... boleh ga?
Keo : Ide bagus!
Sebanana : Briliant! kalau begitu, nanti kamu boleh bawa ketan sarikaya-nya Lady!
Noaki : kapan nih?
Seb : yah,... sabtu saja, seperti kata Timika. Senggang semua kan di hari Sabtu?
Timika : kami bisa. Iyakan Wamena?
Wamena : Yap
Noaki : aku dan Toby bisa
Lady : tapi mampir ke tempat Bunda dulu :P
Keo : of course! *yeay*
Ajeng : okelah, tapi enggak ada anggota TRICK?
Sebanana : perkumpulan FORMASI 8 akan dilakukan hari Sabtu ini ya! (no TRICK)
Ajeng : Seb,.... *angry*
Noaki : Ajak sajalah Nata. Biar adil, nanti kita ajak Mami Betty untuk menjaganya.
Toby : Wah, terakhir kali aku bertemu dengan Mami, pipiku dicubitinya karena gemas. Dia ngomong 'so cool' 'my type' aku juga tidak ngerti dia ngomong apa,.....
Keo mempercepat laju kakinya ke rumah Seb. Si bocah pisang itu,... dibayangkannya apa yang akan dibicarakannya saat mereka semua kumpul nanti. Semua ucapan prancisnya akan berhampuran semua tak tentu arah(?) Ibby, Nata, dan mungkin juga Toby, akan dijaga oleh Mami Betty. Hihihihi. Keo sampai didepan gerbang rumah Seb. Seorang anak kecil menyambutnya.
" Itu Keonya!" seru seseorang didepannya sambil melambaikan tangan. Mata hijau jenaka. Senyum lebar seperti gadis riang. Kulit putih merona dan rambut hitam,.... wait, what? Rambut hitam?
"Lee? Ini kamu Lee?" desis Keo tak percaya. Anak sekolahan di depannya benar-benar,.... tak bisa dipercaya? entah. Tapi melihatnya, Keo sudah merasa,... wah. Rambutnya hitam bergelombang sepanjang bahu. Matanya bulat dengan manik hijau menghiasi. Kulitnya yang putik merona mengingatkannya pada Noaki dul,... eh?
"Lee! kok Keo ga dibiarin masuk? Malah bengong lagi, si Keo. Helaaw~ venez et joignez-vous ici!" katanya sambil tertawa-tawa. Keo segera meloncat naik ke tangga gerbang dan merangkul Seb sekuat yang dia bisa, tanpa menyakitinya.
"Hey hey!!! lepaskan !!!" seru Seb heboh. Tangannya memberontak mencoba melepaskan diri. Keo tertawa-tawa.
"Oy, bocah pisang jenius! ayo keluarkan ocehan prancismu! Aku rindu ocehanmu yang sok tau itu!" kata Keo lagi. Dengan menurut, Seb mengoceh bahasa ayahnya dengan cepat. Keo tertawa puas. Dengan ngos-ngosan, dia melepaskan rangkulannya. Lee menertawakan keduanya.
"Ayo ke Bale. Disana kita ambil softdrink." kata Seb sambil menarik lengan Keo kearah Bale. Bersamaan dengan itu, Ibby datang membawa 8 gelas softdrink dan meletakkannya diatas bale. Seb melompat kedalam bale, dan menimbulkan bunyi bhug karena pendaratan 'mulus'nya.
"Seb, jangan meloncat seperti itu. Nanti minumannya tumpah." kata Ibby. Seb tertawa dan menyomot 2 gelas minuman dan menyodorkan salah-satunya kepada Keo. Keo menerimanya.
"Eh Seb, tadi kamu ngomong apa sih?" kata Keo.
"Oh, aku hanya membacakan Pembukaan UUD 45 dalam bahasa Prancis. Mau kubacakan dalam bahasa Sunda? aku juga bisa--"
"Oh tidak, terima kasih." kata Keo sambil tertawa. Seb manyun 5 senti, sudah siap melontarkan lebih banyak bahasa prancis-nya. Ibby juga ikut tertawa. Mau tak mau, Seb tertawa juga. Keo melirik kearah Ibby yang duduk nyaman di Bale sambil menertawakan mereka barusan.
"Ibby, sepertinya sedari dulu tak ada salah satu dari kami yang bisa menyaingi tinggi tubuhmu," kata Keo sambil memerhatikan panjangg kakinya. Wajah Ibby memerah.
"eh? masa sih? Enggak ah, Tenno kan,..sama tinggi denganku,.." kata Ibby malu. Walau sudah berumur 24 tahun, sifat pemalunya masih bisa muncul kapan saja.
"Ih Ibby, Keo bilang, yang bisa menyaingi tinggimu. Bukan yang ada yang sama tinggi denganmu." kata Seb sambil menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. Ibby memang jangkung. Tubuhnya langsing dan tegap, membuatnya semakin terlihat tinggi. Ibby membetulkan letak kerah kemejanya dengan tak nyaman.
"Dia malu tak tampil baik didepan Mami, setelah lama tak bertemu." kata Seb pada Keo. Keo mengangguk. Wajah Ibby semakin merah. dia bergumam kalau dia ingin bertemu Veve juga, putri Mami.
"Hah? Ibby kalau ngomong jangan bisik-bisik. Kangen Veve? oh ya ampun,..." kata Seb menggoda.
"Kamu ini godain aku terus dari tadi, emang kamu enggak pernah lirik cewek?" kata Ibby mencebik. Seb menggeleng bangga.
"Jangan percaya, kak. Dia 'kan udah ada si 'Cewek pasangan kerja Lab' " kata Lee sambil lalu kedalam rumah, dan berhasil membuat Seb tersedak dengan ekspresi tak terduga. Keo terperangah.
"Oh iya, cewek pasangan praktik lab kamu ya?" kata Ibby.
"Siapa Ibby? Beritahu dong,...." kata Keo lagi. Ibby tersenyum puas. "Oh, dia cuman sedang sering menceritakan seorang teman perempuannya yang bernama---"
"IBBY!!! Sudah kubilang dia itu bukan siapa-siapaku! Baru kuceritakan sekali juga tentang dia!" seru Seb sambil melingkarkan lengannya didepan bibir kakaknya. Gerakannya yang tak terduga itu membuat Keo sigap untuk mengamankan keenam sisa gelas minuman yang ada di Bale.
"Ih,... Udah ah. Terus bagaimana lagi dengan teman kita yang katanya kangen Noaki SAJA di group chat kita?" kata Seb lagi. Kali ini Keo yang melebarkan matanya. Lalu memalingkan muka.
"Sebenarnya,... aku penasaran,... dengan wajah Noa sekarang,..." kata Keo sambil tetap memalingkan muka. Sesaat hening. Lalu Seb dan Ibby tertawa.
"Kan wajah kalian sama, kenapa enggak tinggal lihat cermin?" kata Seb.
"hei, dengan jambang panjang dan jenggot tipis di dagu? mirip dari mana?" kata Ibby.
"Mau lihat wajah Noa? Nih. Lee! Kesini deh, bawa hapemu!" Seru Seb sekeras mungkin. Lee menjawabnya dari jauh, lalu membawa hapenya. Seb menerimanya dan membuka galerinya. "Nih, lagi foto bertiga." katanya sambil memperlihatkan foto Hana, Lee, dan Noaki.
Detik pertama biasa saja. Detik kedua Keo tersenyum. Detik ketiga wajah Keo terbakar.
"Lho lho? Keo?" kata Ibby yang tak tahu apa-apa. Seb tertawa. Keo menggebukki Seb dengan bantal alas duduknya. Ibby dan Lee melihat kembali foto tadi sambil menyelidiki apa yang membuat wajah Keo seperti tadi. Tapi Lee tertawa kembali.
"Kak Keo, kalau mau lihat siapa 'Teman Perempuan' Seb kita ini, ini dia fotonya!" kata Lee sambil memperlihatkan foto seorang perempuan dan,..... Seb.
"Hah?! LEE! KEMARIKAN !!!!" kata Keo dengan sigap mengambil ponsel Lee dengan satu tangan dan menahan Seb dengan satu tangannya lagi.
"Keo! Dia bukan siapa-siapaku. Serius deh. Trust me!!! Dia cuman Rekan praktik Lab-ku!!! Terus si Lee lagi nih. Tau darimana lagi rekanku yang itu!" seru Seb heboh. Lee tertawa-tawa.
"aku tahu karena aku selalu mengumpulkan data-data lewat buku yang kubaca,..." katanya dengan nada sengak khas Seb. Keo tertawa. Memang benar, buah tak jatuh jauh dari pohonnya. diam-diam, Ibby berbisik ke Keo.
"Lee itu kayak Seb. Bedanya, Lee pintar karena dia suka membaca, dan Seb karena sifatnya memang,... begitu." kata Ibby. Keo mengangguk-angguk.
"Kalau dia rekan praktik lab-mu, memang kau sedang ada projek apa?" tanya Keo. Ampuh mengalihkan perhatian Seb.
"Aku sedang ingin mencoba membuat sebuah gas yang dapat menguraikan polusi baik di udara, maupun di darat dan air." Keo nyaris menyemburkan minumannya. Idenya sungguh diluar perkiraan. Amat,... mustahil?
"Nih, jadi aku sedang membuat semacam microba yang dapat hidup di udara, tapi bisa dihirup oleh manusia, tanpa menyakitinya. Microba ini berfungsi untuk menghancurkan zat-zat berbahaya yang ada di udara, tanah, dan air. Seperti sel darah putih pada manusia, yang bisa menghancurkan dan memakan zat berbahaya, untuk---"
"Kesimpulannya please," kata Keo. Seb memajukan bibirnya lagi.
"Jadi ada sebuah microba yang menguraikan zat-zat berbahaya untuk mencegah makin banyaknya polusi di Indonesia, atau bahkan di dunia. Untuk upaya menyelamatkan bumi." kata Seb. Keo terperangah.
"Lalu sudah jadi?" Seb mengangguk. "Sedang proses penyempurnaan oleh asistenku." katanya lagi. Keo mengangguk.
"Nah, itu dia tamu yang kita tunggu-tunggu." kata Ibby sambil menunjuk kumpulan 6 orang didepan gerbang. Oh, plus 1 orang lagi rupanya.
"Akhirnya!" seru Seb girang.
"Hai semua! dan oh, Hai Nata" balas Keo kepada mereka semua.
Sebanana : Eh, kita kumpul yuk?
Ajeng : eh, tapi aku ada jadwalku padat untuk Senin sampai Rabu,... *sad.emo*
Noaki : Aku juga sama,...
Toby : aku lagi senggang sih, tapi aku biasanya manggung di cafe. Gimana dong?
Keo : Toby, ijin enggak manggung aja dong,... aku kangen pengen ketemu Noa sama kalian,....
Sebanana : NOA sama kalian??? Yakin tuh?
Lady : Paling pengennya ketemu sama Noa doang,...
Lady : Tapi aku juga sama kayak Toby, senggang juga.
(Timika M dan Wamena M bergabung dengan obrolan)
Timika : Aku bisa kalau ketemu kok, asal jangan minggu ini. Sabtunya aku bisa. Wamena?
Wamena : aku sama dengan Timika
Sebanana : Gimana? Sabtu ini bisa ga? Please,... aku pengen ketemu,... *Sad.emo*
Ajeng : Iya, trus kita ajak juga selain anggota formasi 8 *happy.face*
Sebanana : Tidak Ajeng. Tidak. Nata terlalu sibuk dengan TRICK dari pada dengan kita,... -_-
Ajeng : Huuu,... sok tahu saja kamu terus!
Lady : tapi aku nanti ke tempat Bunda Aya ya, Kangen-kangenan, dan nyomot kue dari sana,....
Sebanana : ...., dan bawa ketan sarikaya? No. Kue pisang-cokelat baru boleh,....
Wamena : begitu saja! kita kumpul di bale-nya Seb! eh,... boleh ga?
Keo : Ide bagus!
Sebanana : Briliant! kalau begitu, nanti kamu boleh bawa ketan sarikaya-nya Lady!
Noaki : kapan nih?
Seb : yah,... sabtu saja, seperti kata Timika. Senggang semua kan di hari Sabtu?
Timika : kami bisa. Iyakan Wamena?
Wamena : Yap
Noaki : aku dan Toby bisa
Lady : tapi mampir ke tempat Bunda dulu :P
Keo : of course! *yeay*
Ajeng : okelah, tapi enggak ada anggota TRICK?
Sebanana : perkumpulan FORMASI 8 akan dilakukan hari Sabtu ini ya! (no TRICK)
Ajeng : Seb,.... *angry*
Noaki : Ajak sajalah Nata. Biar adil, nanti kita ajak Mami Betty untuk menjaganya.
Toby : Wah, terakhir kali aku bertemu dengan Mami, pipiku dicubitinya karena gemas. Dia ngomong 'so cool' 'my type' aku juga tidak ngerti dia ngomong apa,.....
Keo mempercepat laju kakinya ke rumah Seb. Si bocah pisang itu,... dibayangkannya apa yang akan dibicarakannya saat mereka semua kumpul nanti. Semua ucapan prancisnya akan berhampuran semua tak tentu arah(?) Ibby, Nata, dan mungkin juga Toby, akan dijaga oleh Mami Betty. Hihihihi. Keo sampai didepan gerbang rumah Seb. Seorang anak kecil menyambutnya.
" Itu Keonya!" seru seseorang didepannya sambil melambaikan tangan. Mata hijau jenaka. Senyum lebar seperti gadis riang. Kulit putih merona dan rambut hitam,.... wait, what? Rambut hitam?
"Lee? Ini kamu Lee?" desis Keo tak percaya. Anak sekolahan di depannya benar-benar,.... tak bisa dipercaya? entah. Tapi melihatnya, Keo sudah merasa,... wah. Rambutnya hitam bergelombang sepanjang bahu. Matanya bulat dengan manik hijau menghiasi. Kulitnya yang putik merona mengingatkannya pada Noaki dul,... eh?
"Lee! kok Keo ga dibiarin masuk? Malah bengong lagi, si Keo. Helaaw~ venez et joignez-vous ici!" katanya sambil tertawa-tawa. Keo segera meloncat naik ke tangga gerbang dan merangkul Seb sekuat yang dia bisa, tanpa menyakitinya.
"Hey hey!!! lepaskan !!!" seru Seb heboh. Tangannya memberontak mencoba melepaskan diri. Keo tertawa-tawa.
"Oy, bocah pisang jenius! ayo keluarkan ocehan prancismu! Aku rindu ocehanmu yang sok tau itu!" kata Keo lagi. Dengan menurut, Seb mengoceh bahasa ayahnya dengan cepat. Keo tertawa puas. Dengan ngos-ngosan, dia melepaskan rangkulannya. Lee menertawakan keduanya.
"Ayo ke Bale. Disana kita ambil softdrink." kata Seb sambil menarik lengan Keo kearah Bale. Bersamaan dengan itu, Ibby datang membawa 8 gelas softdrink dan meletakkannya diatas bale. Seb melompat kedalam bale, dan menimbulkan bunyi bhug karena pendaratan 'mulus'nya.
"Seb, jangan meloncat seperti itu. Nanti minumannya tumpah." kata Ibby. Seb tertawa dan menyomot 2 gelas minuman dan menyodorkan salah-satunya kepada Keo. Keo menerimanya.
"Eh Seb, tadi kamu ngomong apa sih?" kata Keo.
"Oh, aku hanya membacakan Pembukaan UUD 45 dalam bahasa Prancis. Mau kubacakan dalam bahasa Sunda? aku juga bisa--"
"Oh tidak, terima kasih." kata Keo sambil tertawa. Seb manyun 5 senti, sudah siap melontarkan lebih banyak bahasa prancis-nya. Ibby juga ikut tertawa. Mau tak mau, Seb tertawa juga. Keo melirik kearah Ibby yang duduk nyaman di Bale sambil menertawakan mereka barusan.
"Ibby, sepertinya sedari dulu tak ada salah satu dari kami yang bisa menyaingi tinggi tubuhmu," kata Keo sambil memerhatikan panjangg kakinya. Wajah Ibby memerah.
"eh? masa sih? Enggak ah, Tenno kan,..sama tinggi denganku,.." kata Ibby malu. Walau sudah berumur 24 tahun, sifat pemalunya masih bisa muncul kapan saja.
"Ih Ibby, Keo bilang, yang bisa menyaingi tinggimu. Bukan yang ada yang sama tinggi denganmu." kata Seb sambil menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. Ibby memang jangkung. Tubuhnya langsing dan tegap, membuatnya semakin terlihat tinggi. Ibby membetulkan letak kerah kemejanya dengan tak nyaman.
"Dia malu tak tampil baik didepan Mami, setelah lama tak bertemu." kata Seb pada Keo. Keo mengangguk. Wajah Ibby semakin merah. dia bergumam kalau dia ingin bertemu Veve juga, putri Mami.
"Hah? Ibby kalau ngomong jangan bisik-bisik. Kangen Veve? oh ya ampun,..." kata Seb menggoda.
"Kamu ini godain aku terus dari tadi, emang kamu enggak pernah lirik cewek?" kata Ibby mencebik. Seb menggeleng bangga.
"Jangan percaya, kak. Dia 'kan udah ada si 'Cewek pasangan kerja Lab' " kata Lee sambil lalu kedalam rumah, dan berhasil membuat Seb tersedak dengan ekspresi tak terduga. Keo terperangah.
"Oh iya, cewek pasangan praktik lab kamu ya?" kata Ibby.
"Siapa Ibby? Beritahu dong,...." kata Keo lagi. Ibby tersenyum puas. "Oh, dia cuman sedang sering menceritakan seorang teman perempuannya yang bernama---"
"IBBY!!! Sudah kubilang dia itu bukan siapa-siapaku! Baru kuceritakan sekali juga tentang dia!" seru Seb sambil melingkarkan lengannya didepan bibir kakaknya. Gerakannya yang tak terduga itu membuat Keo sigap untuk mengamankan keenam sisa gelas minuman yang ada di Bale.
"Ih,... Udah ah. Terus bagaimana lagi dengan teman kita yang katanya kangen Noaki SAJA di group chat kita?" kata Seb lagi. Kali ini Keo yang melebarkan matanya. Lalu memalingkan muka.
"Sebenarnya,... aku penasaran,... dengan wajah Noa sekarang,..." kata Keo sambil tetap memalingkan muka. Sesaat hening. Lalu Seb dan Ibby tertawa.
"Kan wajah kalian sama, kenapa enggak tinggal lihat cermin?" kata Seb.
"hei, dengan jambang panjang dan jenggot tipis di dagu? mirip dari mana?" kata Ibby.
"Mau lihat wajah Noa? Nih. Lee! Kesini deh, bawa hapemu!" Seru Seb sekeras mungkin. Lee menjawabnya dari jauh, lalu membawa hapenya. Seb menerimanya dan membuka galerinya. "Nih, lagi foto bertiga." katanya sambil memperlihatkan foto Hana, Lee, dan Noaki.
Detik pertama biasa saja. Detik kedua Keo tersenyum. Detik ketiga wajah Keo terbakar.
"Lho lho? Keo?" kata Ibby yang tak tahu apa-apa. Seb tertawa. Keo menggebukki Seb dengan bantal alas duduknya. Ibby dan Lee melihat kembali foto tadi sambil menyelidiki apa yang membuat wajah Keo seperti tadi. Tapi Lee tertawa kembali.
"Kak Keo, kalau mau lihat siapa 'Teman Perempuan' Seb kita ini, ini dia fotonya!" kata Lee sambil memperlihatkan foto seorang perempuan dan,..... Seb.
"Hah?! LEE! KEMARIKAN !!!!" kata Keo dengan sigap mengambil ponsel Lee dengan satu tangan dan menahan Seb dengan satu tangannya lagi.
"Keo! Dia bukan siapa-siapaku. Serius deh. Trust me!!! Dia cuman Rekan praktik Lab-ku!!! Terus si Lee lagi nih. Tau darimana lagi rekanku yang itu!" seru Seb heboh. Lee tertawa-tawa.
"aku tahu karena aku selalu mengumpulkan data-data lewat buku yang kubaca,..." katanya dengan nada sengak khas Seb. Keo tertawa. Memang benar, buah tak jatuh jauh dari pohonnya. diam-diam, Ibby berbisik ke Keo.
"Lee itu kayak Seb. Bedanya, Lee pintar karena dia suka membaca, dan Seb karena sifatnya memang,... begitu." kata Ibby. Keo mengangguk-angguk.
"Kalau dia rekan praktik lab-mu, memang kau sedang ada projek apa?" tanya Keo. Ampuh mengalihkan perhatian Seb.
"Aku sedang ingin mencoba membuat sebuah gas yang dapat menguraikan polusi baik di udara, maupun di darat dan air." Keo nyaris menyemburkan minumannya. Idenya sungguh diluar perkiraan. Amat,... mustahil?
"Nih, jadi aku sedang membuat semacam microba yang dapat hidup di udara, tapi bisa dihirup oleh manusia, tanpa menyakitinya. Microba ini berfungsi untuk menghancurkan zat-zat berbahaya yang ada di udara, tanah, dan air. Seperti sel darah putih pada manusia, yang bisa menghancurkan dan memakan zat berbahaya, untuk---"
"Kesimpulannya please," kata Keo. Seb memajukan bibirnya lagi.
"Jadi ada sebuah microba yang menguraikan zat-zat berbahaya untuk mencegah makin banyaknya polusi di Indonesia, atau bahkan di dunia. Untuk upaya menyelamatkan bumi." kata Seb. Keo terperangah.
"Lalu sudah jadi?" Seb mengangguk. "Sedang proses penyempurnaan oleh asistenku." katanya lagi. Keo mengangguk.
"Nah, itu dia tamu yang kita tunggu-tunggu." kata Ibby sambil menunjuk kumpulan 6 orang didepan gerbang. Oh, plus 1 orang lagi rupanya.
"Akhirnya!" seru Seb girang.
"Hai semua! dan oh, Hai Nata" balas Keo kepada mereka semua.
Komentar
Posting Komentar